Langsung ke konten utama

[CREATE IT] Apa Ini?

Ya, memang benar. Pada awalnya posisiku saat ini adalah sebuah bentuk keterpaksaan, sebuah wujud dari ketersesatan. Saat itu aku tak tahu lagi, ke arah mana kedua kaki ini akan kulangkahkan. Saat itu aku benar-benar merasa berada di titik terbawah karena tak kunjung mendapatkan apa yang sudah lama dicita-citakan, yang tak pernah alfa dalam panjatan doa pada sang Maha Mendengar. Namun ya, beginilah jalan-Nya. Di buku takdirku memang sepertinya sudah tertulis seperti ini. Aku berada di posisi seperti saat ini, di sini, bersama banyak hal baru yang tak pernah kusangka sebelumnya. Ya, sungguh aku tak pernah menyangka akan bertemu banyak orang yang luar biasa. Ya, sungguh luar biasa karena mereka dan posisiku saat ini -alhamdulillah- bisa membuatku lebih mendekatkan diri pada sang Mahakuasa. Alhamdulillaah. Aku benar-benar mengerti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 216 yang intinya kurang lebih "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Yaaaa, jika ditafakuri, jalan yang diberikan Allah memang indah sebenarnya, jika dihusnuzani, ketetapan Allah memang sebenarnya pasti baik untuk kita. Dan termasuk ini. Ketetapan Allah yang tadinya kuanggap sebagai bentuk keputusasaanku, setelah dijalani hari demi hari, waktu demi waktu, aku mulai menemukan banyak hikmah di dalamnya. Setelah kurenungi dalam-dalam, ya, memang mungkin seharusnya seperti ini, karena jika tidak, atau jika saja dulu Allah meloloskanku keinginanku, ternyata mungkin jadinya akan seperti ini atau seperti itu, begitulah seterusnya. Seperti yang dikatakan Oki Setiana Dewi, berkah adalah segala sesuatu yang membuat kita lebih dekat dengan Allah SWT. Dan ini adalah salah satu keberkahan yang kudapatkan dalam hidup, ya! Tadinyaaa, aku ingin meneruskan perjuangan untuk menggapai asa yang belum kugapai, namun tak mungkin aku meninggalkan banyak kebaikan yang Allah berikan padaku saat ini, tak mungkin pula aku mencampakkan begitu saja keberkahan hidup ini. Ya, karena aku harus dan akan menjalani segala sesuatu yang telah kumulai dengan sangat baik untuk mendapat akhir yang sebaik-baiknya.

Semoga ridho Allah selalu menyertai setiap langkah kita untuk mencapai keridhoan-Nya. Aamiin~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TASK] Proposal Usaha (Kewirausahaan)

Ini tugas bikin proposal waktu kelas sebelas hihi :3 Gak tau bener gak tau nggak soalnya dulu gak sempet direview sama gurunya -,- Disusun oleh: Asti Nurhayati Sri Isdianti Kelas XI-AP4 SMK Negeri 1 Garut 2012-2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Nama dan Alamat Perusahaan Toko Buku   “27 RADAR” Jl.   Radar   No. 27 Garut B. Nama dan Alamat Penanggung Jawab Usaha Ø     Penanggung jawab 1: Nama : Asti Nurhayati Nurjaman   TTL : Garut, 19 Agustus 1996   Ø      Penanggung jawab 2: Nama : Sri Isdianti TTL : Garut, 12 September 1996   C. Informasi Usaha          Usaha toko buku yang kami kelola ini berada di Jl.   Radar   No. 27, merupakan lokasi yang sangat strategis yang berada di pusat kota Garut ini, bisa dengan mudah dijangkau oleh kendaraan apapun. Juga terletak di antara banyaknya pusat perkantoran serta sekolah-sekolah sehingga menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi kami karena berdekatan dengan banyak

[BOOK REVIEW] AYAH Tanpa Tapi

Surga juga ada di telapak kaki ayah – pada setiap langkah yang ia ambil untuk terus menyambung nafas dan menumbuhkanmu, ada surga. (Seribu Wajah Ayah – hlm. 16)             Ayah, salah satu bilah tervital dalam hidup yang dikatakan Rasulullah setelah penyebutan Ibu yang diulang sebanyak tiga kali.             Ibu, ibu, ibu, baru ayah .            Repetisi yang menomorempatkan ayah bukan berarti kita harus menomorsekiankan pula sosok itu dalam hidup. Tidak sama sekali.           Memang, kebanyakan figur ayah tidak sama dengan ibu. Jika ibu seakan tak pernah kehabisan agenda kata yang berlalu lalang di telinga kita, beda halnya dengan ayah yang bahkan seolah enggan untuk bersuara walau hanya sekecap. Pun, sering kali kita lebih nyaman bersandar di punggung ibu yang ekspresif dibanding harus bercengkrama dengan sosok ayah yang cenderung defensif.            Meski tidak menutup kemungkinan tidak semua ayah berkarakter begitu, tapi itu juga tak dapat dipungkiri, kan?         

[BOOK REVIEW] Sejarah Ekonomi Dalam Islam

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Judul: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Penulis:DR. Euis Amalia, M.Ag Penerbit: Gramata Publishing Tebal Buku: xiv + 322 halaman ISBN: 978-602-96565-1-0 Harga: Rp. 69.000,- Sumber gambar: goodreads Ada kesenjangan epistemologi yang mengemuka lebar tatkala ingin menampilkan literatur sejarah pemikiran ekonomi. Nilai fairness dan transparansi seolah sulit untuk dibuka ketika dihadapkan pada siapa menemukan apa karena bermuara pada “otoritas klaim.” Fakta-fakta ironis menyebutkan bahwa seringkali hasil karya ilmuwan muslim kita diabaikan oleh sarjana barat, padahal mereka sendiri secara implisist mengakui banyak karyanya telah diilhami oleh  pemikir Islam atau karya mereka tidak pure lagi karena sebelumnya sudah diketemukan teori oleh sarjana muslim. Hanya bisa dihitung dengan jari penulis-penulis barat yang mengakui bahwa konsep-konsep atau teorinya berasal dari pemikir Islam. Secara simplistis saja,