Judul: Senandung Merpati
Penulis: Fahri Asiza
Penerbit: Mandiri Visi Media
Tebal: 216 halaman
Rilis: April 2005
ISBN: 979-9846-34-X
Papi benar-benar jahat, dia
tega-teganya berbuat hina seperti itu, geram Netta. Mami pun melakukan ha yang
sama, bahkan dengan Om Sahrul, adik kandung Papi. Di pihak lain, Verona sangat
membenci masa lalunya yang tak pernah dimaafkan Verona.
Icha melihat dua perbedaan
itu. Perbedaan yang membuatnya ngeri. Keluarga adalah sebuah pondasi dalam
kehidupan. Bila pondasi itu tidak kuat, maka seluruh isinya pun akan
berantakan.
Bersama Melani, Icha
berusaha keras menjauhkan Netta dari Bobby. Dan rela mengundurkan diri dari
lomba pemilihan gadis berambut indah demi Verona. Padahal, selangkah lagi, dia
akan menjadi orang terkenal.
Belum lagi persoalan
selesai, Netta tiba-tiba hilang. Bobby pun tidak ada di kelasnya.
Ini sebenarnya novel terbitan lama tapi aku baru beres baca
kemarin-kemarin hehehe. Saat membaca novel ini, aku seperti sedang menonton semacam
sinetron yang menceritakan pergaulan anak-anak SMA yang pada umumnya memiliki blok
masing-masing. Dan yang tak terlewatkan, setiap kubu itu saling memusuhi bahkan
saling menghancurkan satu sama lain, dengan cara yang sangat ekstrim pula. Terlepas
dari keseharian mereka di sekolah yang seperti itu, mereka juga menghadapi
permasalah internal yang disikapi dengan cara yang berbeda-beda pula. Dan
kombinasi antara dua ruang lingkup kehidupan yang berbeda itulah yang berperan
besar dalam pembentukan pribadi masing-masing. Sampai sini, kita semua sudah
dapat menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga dan pertemanan menjadi beberapa
dari banyak faktor yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter, pola
pikir, pola hidup setiap individu, terkhusus para remaja yang pada dasarnya
merupakan kaum yang sedang dalam masa pencarian jati diri mereka yang
sebenarnya.
Di kubu pertama ada Icha, Netta,
dan Melani. Persahabatan mereka terjalin setelah tanpa sengaja terlambat datang
ke sekolah di hari yang sama. Hari itu terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan
bus yang ditumpangi Icha turut terjebak karena jalanan menjadi macet. Sementara
Netta terlambat karena sebelum berangkat ia terlibat pertengkaran dengan ayahnya.
Dan Melani, karena semalaman ia dugem sampai lupa waktu ia pun harus terlambat
padahal jarak dari rumah menuju sekolahnya bisa dibilang dekat. Karena peraturan
sekolah membolehkan siswa yang terlambat untuk masuk pada jam ketiga, mereka pun
memutuskan untuk membolos dan pergi ke villa Netta.
Di
sana mereka malah mendapati hal yang tak pernah terduga. Ya, ayah Netta bersama
perempuan muda bernama Berliana. Terkuaklah penyebab perubahan sikap ayahnya akhir-akhir
ini. Ayahnya yang selalu bersikap manis padanya berubah menjadi sosok yang
selalu membentak bahkan bertengkar dengannya. Ayahnya yang selalu ada untuknya berubah
menjadi sosok yang bahkan seperti orang yang tidak ingat akan rumahnya sendiri.
Kemarahan dan kekecewaan Netta semakin menjadi-jadi karena ia juga sering
memergoki Ibunya selalu bertemu dengan Om Sahrul, adik kandung ayahnya. Semenjak
itulah Netta mulai berubah. Padahal ibunya bertemu dengan Om Sahrul hanya untuk
meminta tolong agar dapat mengembalikan suaminya, Ramli, kembali seperti
sebelumnya. Namun Netta terus menerus bermain dalam prasangka dan tenggelam
dalam kekecewaan hingga tak menyadari bahwa dirinya telah salah paham pada
ibunya sendiri. Hingga segalanya semakin bertambah parah setelah ia mulai masuk
ke dalam perangkap Bobby yang juga bersekongkol dengan Verona.
Bobby adalah kakak kelas yang
sempat ditolak Netta. Lelaki itu mengetahui masalah yang tengah menimpa
keluarga Netta dan menggunakannya untuk membalas rasa sakit hatinya. Dengan
halus Bobby mempengaruhi Netta dengan iming-iming akan memberi cara untuk
keluar dari persoalan yang mengungkungnya. Ya, awalnya Netta hanya mencoba-coba
karena ia memang sangat ingin menghilangkan kepenatan yang memenuhi kepalanya,
namun seiring berjalannya waktu Netta mulai tenggelam ke dalam pergaulan bebas.
Ya, karena dipengaruhi dan dibujuk Bobby, gadis berponi itu mulai berani mengkonsumsi
obat-obatan terlarang hingga akhirnya ia menjadi pencandu.
Sementara Verona adalah musuh
bebuyutan geng Netta. Ia selalu memendam iri pada geng Netta yang memang
sebenarnya jauh lebih cantik dan terkenal dibanding Verona dan kedua teman
gengnya, Gita dan Lulu. Orang yang paling dibenci Verona adalah Netta dan ia sangat
ingin menghancurkan hidup Netta hingga akhirnya bersekongkol dengan Bobby untuk
menjerumuskan Netta ke dunia hitam. Ia memaksa Bobby agar mengikuti rencananya
untuk menghancurkan satu per satu dari “Trio Cantik”, Netta, Icha, dan Melani. Dan
Verona memiliki senjata pamungkas yang bisa ia gunakan jika saja Bobby menolak setiap permainan liciknya. Ya, Verona
bisa saja melaporkan tentang kenakalan Bobby pada ayah Bobby yang merupakan
seorang tentara. Jelas saja Bobby sangat takut dan mau tak mau mengikuti terus menyetujui
setiap perintah Verona.
Di sisi lain, Verona sangat
membenci ibunya sendiri. Ia selalu memarahi bahkan mengamuk pada ibunya hingga ibunya
menjadi sangat takut dan tidak berani menghadapi anak sulungnya itu. Ya,
kebencian Verona tumbuh setelah ia diberi tahu bahwa pada saat tengah
mengandung Verona, ibunya yang merupakan seorang pemabuk berat selalu mencoba menggugurkan
kandungannya karena takut bayinya akan lahir cacat. Kenyataan itu membuat Verona
merasa keberadaannya di dunia sangat tidak diinginkan oleh ibunya sendiri.
Lalu ada Icha. Dia
sebenarnya anak yang baik. Kehidupan keluarganya pun agamis dan bisa dibilang
paling baik diantara semua temannya. Icha selalu menjadi penyeimbang dan pencegah
jika saja kedua temannya, Netta dan Melani hendak melakukan tindakan negatif. Pada
suatu waktu, Icha mengikuti kontes gadis berambut indah dan ia dapat melewati
setiap babak dari seleksi. Tanpa ia ketahui, Verona juga turut mengikuti
kompetisi serupa, namun Verona tidak seberuntung dirinya.
Semakin menjadi-jadilah kebencian Verona
pada geng yang menjadi musuhnya itu sampai ingin menghancurkan Icha. Bahkan ia
akan bunuh diri jika saja Icha memenangkan kontes itu.
Hal tersebut sampai ke telinga Icha,
bahkan oleh kedua sahabat Verona, Gita dan Lulu. Gita dan Lulu membocorkan
semua rahasia Verona pada Icha saat Verona dikarantina karena mengamuk luar
biasa. Gita dan Lulu melakukannya karena mereka merasa tak ada lagi yang bisa membawa
mereka agar tetap eksis di sekolah. Sementara perkataan kedua orang itu justru
sangat membekas di benak Icha. Gadis cantik itu akhirnya mengundurkan diri dari
kontes karena tak ingin Verona bunuh diri karenanya. Ya, demi Verona, orang yang
memusuhinya, ia rela meninggalkan satu langkah lagi yang akan membuatnya
menjadi terkenal. Dan hal ini justru membuat Daud, kakaknya yang super alim
sangat senang karena akhirnya adik semata wayangnya itu berhenti memamerkan
rambut yang merupakan aurat perempuan. Daud bahkan semakin senang setelah Icha
memutuskan untuk berhijab.
Puncak cerita terjadi pada
saat Bobby memberi obat penenang pada Netta dan membawanya ke sebuah motel. Lelaki
itu senang karena akhirnya dapat benar-benar menghancurkan Netta. Namun niat
jahatnya itu urung karena tanpa disadari, Sahrul, om Netta yang tanpa sengaja melihatnya
langsung bertindak.
Sementara di saat yang bersamaan, Ramli,
ayah Netta akhirnya sadar akan kekhilafannya dan langsung meninggalkan selingkuhannya,
Berliana. Cepat ia kembali ke rumahnya dan berlutut pada Liliana, istri yang
tetap selalu setia padanya. Mereka berdua kemudian mencari anaknya yang sudah
beberapa hari menghilang bahkan bersamaan dengan tidak hadirya Bobby di sekolah.
Di tengah suasana yang genting, Netta tiba-tiba kembali dan langsung dipeluk
oleh kedua orangtuanya yang telah bersatu kembali.
Sementara Bobby telah dibekuk oleh
polisi. Dan di tengah suasana haru di rumah Netta, seseorang yang tak terduga
juga muncul, Verona. Sehabis dikarantina, ia pergi ke rumah Netta untuk meminta
maaf atas segalanya. Dan akhirnya, dua geng yang sebelumnya bermusuhan itu bergabung,
bahkan mereka bersepakat untuk rutin mendatangi pengajian. Yaaaa, mereka
semangat karena di pengajian itu akan ada Daud, kakak Icha yang super ganteng, yang
akan selalu menyertai mereka.
Cerita ditutup oleh Ramli
dan Liliana yang pergi mengunjungi makam Berliana, selingkuhan Ramli yang
meninggal karena kecelakaan lalu lintas setelah diusir oleh Ramli.
Banyak pelajaran yang dapat
dipetik dari berbagai permasalahan yang ditonjolkan dalam novel ini. Dalam
pertemanan misalnya, sah-sah saja jika kita ingin berkompetisi dalam hal apa
pun selama itu positif. Namuuuun jangan sampai salah jalan dan fatal dalam
menyikapinya. Berpikir jernihlah, bertindak sehatlah, dan terapkan mindset
bahwa dalam berkompetisi kita bukan akan mengalahkan mereka yang menjadi
pesaing kita, namun sugestikan diri bahwa kita berkompetisi untuk menjadi
pemenang dan mengalahkan segala energi negatif yang ada dalam diri kita sendiri.
Dan menyikapi persoalan di keluarga, ya, memang, takkan ada satu pun anak yang
tahan menyaksikan perpecahan di rumah yang merupakan pondasi terkuat dalam
membangun hidup. Namuuuun, perpecahan itu janganlah disikapi dengan cara salah
hingga nantinya akan semakin pecah dan berimbas pada keselamatan diri sendiri. Namun
jika hal tersebut menimpa seorang remaja, memang sih, kebanyakan dari mereka malah
biasanya terjerumus ke dalam dunia negatif karena kondisi psikologis mereka yang
juga masih labil. Akan tetapi, tak sedikit juga yang dapat melawan persoalan
itu dengan kebaikan hingga membawa mereka untuk lebih mendekat pada sang
Pencipta. Ya, kembali pada diri sendiri. Jika hal-hal positif sudah tertanam
kuat dalam diri, respon yang keluar atas segala masalah yang terjadi pun akan sama
positifnya. Namun sebaliknya, jika justru energi negatiflah yang berkubang
dalam diri, maka kekuatan negatif pula yang akan melawan kemelut yang
mengungkung kita.
Sepertinya sudah cukup ._.
Aku bingung mau ngetik apa lagi ._. Intinya sih mari kita tingkatkan keimanan
dan segala kebaikan serta energi positif dalam diri agar dapat dengan bijak
pula menyikapi hidup yang memang penuh dengan persoalan ini. Insya Allah,
jika fondasi itu sudah kuat terpancang dalam hati, Allah akan senantiasa
membimbing kita agar tidak keluar dar koridor agama-Nya. Aamiin~
Semoga ada manfaat yang bisa
dipetik dari ulasan novel ini.
Komentar
Posting Komentar