بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Judul :
Heaven on Earth
Penulis :
Kaka HY
Tebal buku :
256 halaman
Penerbit :
GagasMedia
Tahun terbit :
2011
ISBN :
979-780-465-8
Harga : Rp. 48.000,-
Sumber gambar: goodreads
Tak terhitung sudah berapa kali ini terjadi . . .
Jatuh dan membuatku merasa kecil di dunia ini.
Kecewa dan membuatku berhenti untuk percaya orang lain. Dikhianati dan
membuatku pesimis terhadap cinta. Seperti burung kecil yang baru terbang, dunia
menyuruhku belajar semua hal dalam waktu singkat. Aku dipaksa untuk menentukan
segala-galanya seorang sendiri. Tiba-tiba saja, hidup dewasa tidak
semenyenangkan di pikiranku selama ini.
Tapi kau selalu siap berdiri di belakangku . . .
Kau tetap menyemangati dan berkata semuanya akan
baik-baik saja. Tak putus-putusnya yakin aku bisa mencapai apa pun yang
kuinginkan di saat yang lainnya benar-benar meragukanku. Kau membuatku merasa
berharga.
Jujur saja, aku telah berjuang terus. Tapi demi dirimu
aku belum akan menyerah dulu. Mungkin aku harus berusaha lebih keras. Mungkin
aku harus mencoba sekali lagi –entahlah. Aku tidak akan mengeluh . . .
Kau membuatku sadar . . . ,
ternyata sejak awal, aku tak pernah dibiarkan
sendirian.
Mau novel yang nggak melulu tentang percintaan? Ini nih salah satunya. Novel terbitan GagasMedia yang termasuk ke dalam genre realistic fiction. Yaitu novel yang menceritakan kehidupan remaja dalam realita pada umumnya. Bukan sekadar kisah cinta yang dicuatkan, tapi juga permasalahan yang biasa dihadapi para remaja dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan dalam lingkungan keluarga misalnya.
Omong-omong soal cara pemaparan penulis dalam novel ini, jelasnya aku lupa karena novel ini aku baca tiga tahun yang lalu. Tapi yang jelas, ceritanya benar-benar sesuai realita. Misalnya seorang kakak yang selalu bersikap mau tidak mau saat dititipi sang adik oleh orang tuanya, itu aku banget kan :V Tapi, dulu aku kurang puas setelah membaca buku ini. Naik turun dan panas dinginnya kurang dapat ._.
Novel ini menceritakan tentang sekelumit
kehidupan anak SMA yang penuh warna. Yang menjadi tokoh utama pada novel ini
adalah Carla dan Lorent. Dua gadis yang bersahabat itu duduk di kelas satu SMA.
Mereka berdua memiliki latar belakang kehidupan di keluarga yang sangat berbeda
dengan berbagai macam masalah yang dihadapi masing-masing. Namun mereka berdua
tetap selalu saling mendukung satu sama lain.
Carla
berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang biasa. Kehidupannya berubah
drastis semenjak ayahnya meninggal dunia karena bus yang dikendarainya mengalami
kecelakaan lalu lintas. Otomatis posisi tulang punggung keluarga beralih pada
bundanya yang kini menjadi super sibuk karena harus fokus pada pekerjaan agar
dapat menopang kelanjutan kehidupan keluarga kecil mereka. Dan hal itu berimbas
pula pada keseharian Carla. Ia merasa kebebasannya hilang karena harus
mengantar jemput Alon, adiknya yang bersekolah di TK. Sepulang sekolah Carla
tidak bisa bebas bermain atau melakukan hal lain karena ia harus cepat-cepat
pergi ke TK untuk menjemput adiknya yang sering membuatnya kesal itu. Setelah
itu, di rumah juga ia harus mengurus segala keperluan Alon hingga bundanya
pulang dari tempat kerja. Banyak sekali hal-hal menggelikan, menggemaskan
bahkan mengesalkan yang setiap hari ia lewati bersama Alon. Bahkan sering kali
ia dimarahi oleh bundanya jika setiap kali ia membuat Alon menangis karena tak
bisa menahan kekesalannya pada adik kecilnya itu.
Kehidupan
remaja juga pasti identik dengan kisah cinta, begitu pula dengan Carla. Gadis
itu menyukai seorang kakak kelas bernama Naga, yang ternyata, Naga juga
menyukainya. Hingga pada suatu hari Naga mengajaknya untuk pergi bersama. Di
satu sisi ia sangat senang mendapat ajakan dari pujaan hatinya, tetapi di sisi
lain ia membingungkan Alon karena menurutnya sangat tidak mungkin harus membawa
Alon pada kencan pertamanya. Ia juga takut Naga akan keberatan jika harus
menyertakan adiknya itu, dan akhirnya ia
meminta sahabatnya, Lorent, untuk menggantikannya menjaga Alon.
Lorent
membawa Alon bermain ke sebuah wahana permainan. Namun saat lengah, ia
kehilangan Alon lalu langsung menelpon Carla dan membuat mereka kaget. Carla
dan Naga segera menyusul ke tempat Lorent dan bersama-sama mencari Alon. Carla dimarahi habis-habisan oleh bundanya.
Dan di luar dugaan, setelah kejadian itu Naga justru menjadi sangat dekat
dengan Alon dan tidak keberatan jika Alon selalu ikut bersama mereka.
Sementara
Lorent, ia adalah putri sulung yang berasal dari keluarga berada, yang
sayangnya, kedua orangtuanya bercerai. Di tengah upaya kerasnya untuk
menyatukan kembali ayah dan bundanya, ia mendengar kabar bahwa ayahnya akan segera
menikah. Hal itu membuatnya sangat marah dan tak terima. Ia kemudian memikirkan
banyak cara untuk membatalkan hari pernikahan ayahnya yang semakin mendekat.
Dimulai dari membuat pertemuan antara ayah dan bundanya di rumah makan langganan
mereka dahulu, hingga langkah nekat di mana ia menjelek-jelekkan ayahnya pada
Tante Nirma, calon istri ayahnya. Karena Tante Nirma sama sekali tak terpengaruh
dengan perkataannya, suatu kali saat ia diajak untuk melihat gaun yang akan
dipakai pada pesta nanti, ia merobekkan gaun yang ditunjukkan oleh Tante Nirma
padanya. Meski begitu, pernikahan tetap berlangsung dan mau tak mau ia harus
menerima kenyataan pahit tersebut.
Komentar
Posting Komentar