Langsung ke konten utama

[CREATE IT] Belajar Menggunakan Metode Asosiatif

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



MKCHM
MKCHM atau Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah adalah salah satu dasar pemikiran Muhammadiyah yang terdiri dari lima poin. Poin-poin tersebut harus dimengerti dengan baik dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penting juga untuk hapal dengan jelas setiap poin agar semakin mantap dalam mengamalkannya. Namun bagaimana caranya menghapal poin-poin tersebut dengan cara yang mudah?
Aku dapat ini dari kuliah subuh di SD Muhammadiyah I hari Minggu, 21 Juni 2015 yang dibawakan oleh Bapak Drs. H. Uum Syarif Usman. Beliau membawakan materi tentang MKCHM disertai metode yang sangat mudah untuk menghapal MKCHM yang tiap butirnya memang lumayan panjang.
Metode yang diajarkan oleh beliau untuk menghapal MKCHM ini adalah metode asosiatif. Oke, apa itu asosiatif? Metode ini adalah metode yang bersifat asosiasi di mana kita akan membandingkan sesuatu pada hal lain yang lebih akrab atau populer untuk mempermudah pembelajaran. Nah, yang diasosiasikan di sini adalah MKCHM dengan bagian tubuh kita.
MKCHM adalah kependekkan dari Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. Sekarang, kita ambil satu kata pertama, yaitu MATAN. Kemudian cari nama bagian tubuh yang paling mendekati dengan kata MATAN, ya, MATA. Lalu, bayangkan kita menggambar sebuah garis lurus yang menghubungkan kedua mata kita.





Ada lima butir yang terkandung dalam MKCHM. Sekarang, kita harus menggambar garis lagi, namun harus melewati lima bagian tubuh –sesuai dengan jumlah poin MKCHM–, sudah termasuk dua mata tadi.  Kira-kira, garis seperti apa yang harus digambar? Oke, yang harus dilakukan kemudian adalah menarik dua garis hingga membentuk sebuah segitiga di wajah kita.



Segitiga di wajah menunjukkan bahwa dalam MKCHM mengandung tiga aspek utama, yaitu:
1.       Dua mata diasosiasikan dengan ideologi, yaitu cara pandang atau cara berpikir.
2.       Dua lubang hidung diasosiasikan dengan paham agama. Ini menunjukkan bahwa pemahaman agama sangat penting dan tidak boleh terlepas dari setiap helaan napas kita.
3.       Mulut untuk berbicara, dan dengan mulutlah visi dan misi dapat tersampaikan.
Sekarang, mari kita jumlahkan.
DUA mata + DUA lubang hidung + SATU mulut = LIMA.
Lima bagian tubuh itu, masing-masing menunjukkan setiap butir yang termaktub dalam MKCHM.
Ø DUA MATA yang diasosiasikan dengan ideologi.
Satu mata berarti bahwa, ¹Muhammadiyah adalah gerakan yang berasaskan Islam.
Satu mata lagi mengandung arti bahwa ²Islam adalah agama seluruh nabi dan rasul.
Ø DUA LUBANG HIDUNG
Bayangkan bahwa saat ini kita bersin dan dari kedua lubang hidung kita keluar dua anak kecil :V




Pada anak kecil yang pertama, kita ambil kedua tangan yang tengah ia angkat. Sepasang tangan itu ibarat Al-Quran dan As-Sunnah yang dijadikan sebagai landasan dalam mengamalkan nilai-nilai Islam.
Tidak ada satu pun manusia yang mampu melakukan segala sesuatu hanya dengan sebelah tangan. Jika pun bisa, dipastikan tidak akan seimbang. Petinju saja, orang yang dapat dikatakan memiliki fisik yang sangat kuat tidak akan berhasil jika harus bergulat hanya dengan satu tangan. Jangankan petinju, atlit bulu tangkis yang menggunakan sebelah tangannya untuk bermain, jika bermain dengan satu tangan diikat maka tidak akan seimbang. Begitu pula dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Bukan hanya kalangan Muhammadiyah saja, tapi seluruh umat muslim wajib menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai dua sumber hukum utama. Bukan salah satunya. Bukan Al-Quran saja, apalagi hanya As-Sunnah. Al-Quran dan As-Sunnah adalah sumber hukum dalam agama Islam yang merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan seperti dua sisi mata uang yang saling berdampingan. Karena, keberagamaan menjadi tidak bernilai jika hanya disandarkan kepada salah satunya. Jika ingin menjadikan Al-Quran sebagai pedoman yang baik, maka harus menjadikan As-Sunnah sebagai rujukannya. Jadi, ³Muhammadiyah menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pedoman mengamalkan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Sekarang kita beralih pada anak kecil yang kedua. Pada gambar anak kecil di bawah, aku sudah mengelompokkan seluruh anggota tubuh menjadi empat bagian. Bagian-bagian itu menunjukkan ajaran-ajaran Islam yang meliputi empat bidang, yaitu akidah, akhlaq, ibadah, muamalah duniawiyah.
            Pertama, kenapa aqidah mendapat tempat paling atas, kepala? Manusia masih mungkin hidup tanpa tangan atau pun kaki. Namun permasalahannya akan berbeda jika seandainya bagian tubuh yang hilang adalah kepala, karena kepala adalah salah satu bagian tubuh yang sangat penting yang dapat menopang keberlangsungan kerja bagian tubuh yang lain. Begitu juga, aqidah merupakan komponen penting yang menurut teologi sangat menentukan berbagai hal dalam kehidupan manusia, seperti kehidupan spiritual yang secara paralel akan berpengaruh pada aspek kehidupan yang lain. Aqidah sebagai pondasi dalam berislam akan menjadi penopang berbagai macam ibadah yang dilakukan sehingga ibadah tersebut menjadi lebih bernilai. Sebab, jika beribadah tanpa dilandasi aqidah, ibadah itu akan menjadi sia-sia. Jika diibaratkan, aqidah adalah angka satu yang jika diberi angka nol akan semakin berarti. Namun sebaliknya, sebanyak apa pun angka nol tanpa ada angka satu di depannya, sama sekali tidak akan bernilai, begitu pula kaitannya dengan aqidah dan ibadah yang akan berdampak secara paralel dalam berbagai aspek kehidupan.
            Kedua, badan menunjukkan ibadah. Kenapa badan merujuk pada ibadah? Karena berbagai macam ibadah selalu melibatkan badan. Seperti misalnya, kita menggunakan seluruh tubuh untuk melaksanakan sembahyang. Naik haji adalah salah satu ibadah yang memerlukan kekuatan fisik yang maksimal. Dan yang sedang kita tunaikan saat ini yaitu puasa. Yang tak boleh terlewatkan, apa pun jenis ibadahnya, selain memerlukan kondisi badan yang fit, yang tak kalah penting adalah keikhlasan hati.
            Ketiga, tangan menunjukkan akhlak karena hal tersebut berkaitan dengan kreatifitas. Di mana, manusia bebas untuk melakukan segala hal yang mampu dilakukannya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Hendaknya, kita harus bisa memilah dan memilih dalam berakhlak, mana yang termasuk akhlak terpuji dan akhlak tercela sehingga terhindar dari hal-hal yang tak diperkenankan dalam agama.
            Keempat. Manusia adalah makhluk sosial yang tak dapat hidup sendiri. Memang hanya kepada Allah kita harus menyandarkan segalanya, dan maksimal dalam taqarrub kepada Allah pun penting. Namun tak kalah penting juga agar kita selalu menjaga kehidupan sosialnya dengan sesama manusia, karena tadi, sebagai makhluk sosial, ada kalanya kita akan memerlukan bantuan dari sesama manusia pula. Serta memang sudah kewajiban agar saling tolong-menolong terhadap sesama makhluk Allah. Dalam bermuamalah duniawiyah
            Semua butir yang diasosiasikan pada empat kelompok tubuh itu termaktub dalam MKCHM yang poinnya berbunyi, 4Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi empat bidang, yaitu akidah, akhlak, ibadah, muamalah duniawiyah.





 
Ø Yang terakhir adalah SATU MULUT
Dengan mulut kita dapat menyampaikan visi dan misi yang dimiliki Muhammadiyah. Visi misi tersebut yaitu mencakup bahwa 5Muhammadiyah menyeru kepada seluruh umat untuk mewujudkan negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.

            Di bawah ini, saya sertakan butir-butir yang termaktub MKCHM yang sesungguhnya. Coba, bandingkan mana yang lebih mudah, menghapal dengan cara di atas atau menghapal langsung secara tekstual? Mungkin memang akan lebih baik jika hapal dengan jelas dan persis seperti pada MKCHM yang sesungguhnya, namun tidak salah pula jika ingin menghapal dengan metode asosiatif di atas. Dan metode di atas tentunya dapat diterapakan pada pembelajaran yang lain untuk mempermodeh proses transfer ilmu dalam kegiatan pembelajaran.

MKCHM
MKCHM atau Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah adalah salah satu dasar pemikiran yang dimiliki Muhammadiyah. Ada lima poin dalam MKCHM ini, yaitu:
1.       Muhammadiyah adalah gerakan yang berasaskan Islam, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, serta melaksanakan visi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2.       Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
3.       Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.
4.       Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi empat bidang, yaitu akidah, akhlaq, ibadah, muamalah duniawiyah.

5.       Visi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; Muhammadiyah mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber kekayaan, kemerdekaan, dan negera Republik Indonesia yang berfalsafah Pancasila untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur yang diridhai Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TASK] Proposal Usaha (Kewirausahaan)

Ini tugas bikin proposal waktu kelas sebelas hihi :3 Gak tau bener gak tau nggak soalnya dulu gak sempet direview sama gurunya -,- Disusun oleh: Asti Nurhayati Sri Isdianti Kelas XI-AP4 SMK Negeri 1 Garut 2012-2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Nama dan Alamat Perusahaan Toko Buku   “27 RADAR” Jl.   Radar   No. 27 Garut B. Nama dan Alamat Penanggung Jawab Usaha Ø     Penanggung jawab 1: Nama : Asti Nurhayati Nurjaman   TTL : Garut, 19 Agustus 1996   Ø      Penanggung jawab 2: Nama : Sri Isdianti TTL : Garut, 12 September 1996   C. Informasi Usaha          Usaha toko buku yang kami kelola ini berada di Jl.   Radar   No. 27, merupakan lokasi yang sangat strategis yang berada di pusat kota Garut ini, bisa dengan mudah dijangkau oleh kendaraan apapun. Juga terletak di antara banyaknya pusat perkantoran serta sekolah-sekolah sehingga menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi kami karena berdekatan dengan banyak

[BOOK REVIEW] Sejarah Ekonomi Dalam Islam

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Judul: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Penulis:DR. Euis Amalia, M.Ag Penerbit: Gramata Publishing Tebal Buku: xiv + 322 halaman ISBN: 978-602-96565-1-0 Harga: Rp. 69.000,- Sumber gambar: goodreads Ada kesenjangan epistemologi yang mengemuka lebar tatkala ingin menampilkan literatur sejarah pemikiran ekonomi. Nilai fairness dan transparansi seolah sulit untuk dibuka ketika dihadapkan pada siapa menemukan apa karena bermuara pada “otoritas klaim.” Fakta-fakta ironis menyebutkan bahwa seringkali hasil karya ilmuwan muslim kita diabaikan oleh sarjana barat, padahal mereka sendiri secara implisist mengakui banyak karyanya telah diilhami oleh  pemikir Islam atau karya mereka tidak pure lagi karena sebelumnya sudah diketemukan teori oleh sarjana muslim. Hanya bisa dihitung dengan jari penulis-penulis barat yang mengakui bahwa konsep-konsep atau teorinya berasal dari pemikir Islam. Secara simplistis saja,

[BOOK REVIEW] AYAH Tanpa Tapi

Surga juga ada di telapak kaki ayah – pada setiap langkah yang ia ambil untuk terus menyambung nafas dan menumbuhkanmu, ada surga. (Seribu Wajah Ayah – hlm. 16)             Ayah, salah satu bilah tervital dalam hidup yang dikatakan Rasulullah setelah penyebutan Ibu yang diulang sebanyak tiga kali.             Ibu, ibu, ibu, baru ayah .            Repetisi yang menomorempatkan ayah bukan berarti kita harus menomorsekiankan pula sosok itu dalam hidup. Tidak sama sekali.           Memang, kebanyakan figur ayah tidak sama dengan ibu. Jika ibu seakan tak pernah kehabisan agenda kata yang berlalu lalang di telinga kita, beda halnya dengan ayah yang bahkan seolah enggan untuk bersuara walau hanya sekecap. Pun, sering kali kita lebih nyaman bersandar di punggung ibu yang ekspresif dibanding harus bercengkrama dengan sosok ayah yang cenderung defensif.            Meski tidak menutup kemungkinan tidak semua ayah berkarakter begitu, tapi itu juga tak dapat dipungkiri, kan?