بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ
اارَّحِيم
Salahnya,
kau dan aku memberi makna yang berbeda
pada sebentuk kekeliruan yang sama.
Setidaknya,
itu menurutku.
Dan
sekarang, harus bagaimana lagi?
Haruskah
kau dan aku meneruskan sesuatu yang sudah berjalan sekontradiktif ini?
Atau
mau lebih jauh lagi?
Haruskah
kau dan aku saling menjauh dan berusaha melupakan?
Membiarkan
segala hal mengendur dan lamat-lamat mundur dengan teratur?
Begitu
saja?
Benar
begitu?
Jika
memang, usah ditanya
Jangankan mengiyakan, sekadar membayangkan pun
aku sungkan.
Kau
tahu?
Tak
akan ada sebutan ‘kita’, sebelum kau sudi mendefinisikan segalanya.
Mendefinisikan
kekeliruan ini.
Mendefinisikan
kau dan aku, terutama.
Ralat.
Mendefinisikanku.
Komentar
Posting Komentar