Langsung ke konten utama

[BOOK REVIEW] Sejarah Ekonomi Dalam Islam

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم







Judul: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Penulis:DR. Euis Amalia, M.Ag
Penerbit: Gramata Publishing
Tebal Buku: xiv + 322 halaman
ISBN: 978-602-96565-1-0
Harga: Rp. 69.000,-
Sumber gambar: goodreads

Ada kesenjangan epistemologi yang mengemuka lebar tatkala ingin menampilkan literatur sejarah pemikiran ekonomi. Nilai fairness dan transparansi seolah sulit untuk dibuka ketika dihadapkan pada siapa menemukan apa karena bermuara pada “otoritas klaim.”
Fakta-fakta ironis menyebutkan bahwa seringkali hasil karya ilmuwan muslim kita diabaikan oleh sarjana barat, padahal mereka sendiri secara implisist mengakui banyak karyanya telah diilhami oleh  pemikir Islam atau karya mereka tidak pure lagi karena sebelumnya sudah diketemukan teori oleh sarjana muslim. Hanya bisa dihitung dengan jari penulis-penulis barat yang mengakui bahwa konsep-konsep atau teorinya berasal dari pemikir Islam.
Secara simplistis saja, jika kita ingin jujur mengakui bahwa hukum Demand and Supply yang sebetulnya menjadi fundamental dalam teori ekonomi, tidak ditemukan secara detil dalam karya besar Adam Smith, The Wealth of Nation (1776). Elaborasi cukup komprehensifnya justru dilakukan oleh Alfred Marshal, padahal 900 tahun sebelumnya pemikir-pemikir Islam sudah terlebih dahulu mengemukakan hukum ini. Bahkan Al-Maqrizi telah mampu melakukan indeksasi harga konsumen serta menghitung digit inflasi dan melihat bahwa implikasi inflasi mampu menggerogoti tingkat kesejahteraan masyaratakat ketika itu. Selain itu, kita juga bisa menyebut Ibn Khaldun, Imam al-Juwaini, Ibn Taymiyah, dsb yang telah dengan cermat membahas hukum permintaan dan penawaran ini jauh sebelum diungkap oleh pemikir barat.
Untuk melihat seperti apa prosesi perkembangan pemikiran ekonomi dunia, baik pemikiran ekonomi Barat maupun Islam, buku ini hadir dengan format yang lebih lengkap. Dimana meskipun buku ini diberi judul “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”, namun di dalamnya menampikan pula pemikiran ekonomi konvensional sebagai upaya pemenuhan fairness tadi dan terlebih tidak mengesankan berat sebelah. Tujuan pengulasan sejumlah pemikiran di luar Islam tiada lain hanya ingin menampilkan bangunan sejarah pemikiran ekonomis secara utuh sehingga pembaca mampu memahami secara lebih komprehensif. Akhirnya bisa menilai sendiri apakah Islam punya konsep, metodologi serta teori berdasar kajian-kajian yang dilakukan ulama-ulama terdahulu mengenai ekonomi? Buku ini hadir untuk itu.








                                                                                        
Pada buku ini, ada tiga kata pengantar. Pengantar dari penulis, pengantar dari Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. yang merupakan rektor dan guru besar sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian yang terakhir adalah kata pengantar edisi revisi yang juga dibawakan penulis, DR. Euis Amalia, M. Ag.
Dalam kata pengantar, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya telah membangun sarana dan prasarana ekonomi, hanya saja bangunan ekonomi tersebut tidak cukup kuat atau dapat dibilang keropos, sehingga dapat dengan mudah hancur saat dihantam gelombang yang datang. Bukan hanya itu, saat bangunannya roboh maka perlu waktu yang tak sedikit untuk memperbaikinya kembali.
Lalu, ekonomi seperti apa yang mampu menopang keberlangsungan hidup suatu perekonomian, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia? Sementara sistem ekonomi yang selama ini diterapkan, yang cenderung pada ekonomi konvensional, seakan mendapat kesukaran untuk menghadapi gempuran dinamika perekonomian. Apalagi setelah berakhirnya teori ekonomi semenjak tahun 1990-an. Semenjak saat itu, para ekonom Barat mulai mencari teori baru yang dapat dijadikan jalan tengah atau alternatif untuk keluar dari perekononomian yang malah menggiring pada kutub extrimitas.
Kemudian, pada paragraf ketiga Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. mengatakan bahwa sebenarnya dalam konteks inilah, wacana ekonomi Islam masih sangat relevan untuk dibahas lebih serius, dan dikedepankan sebagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah perekonomian, terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal tersebut karena menurut DR. Euis Amalia, M. Ag., ekonomi Islam mendasarkan pada kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia yang mengacu pada konsep maslahat dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah.
Dari pernyataan tersebut tampak begitu jelas signifikansi antara ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Ekonomi konvensional mendasarkan asumsinya pada rasionalitas belaka dan sama sekali mengeluarkannya dari nilai moralitas pemikiran agama.Secara bulat, ini salah satu yang menjadi penyebab berakhirnya teori ekonomi karena menyumbang implikasi yang buruk terhadap banyak aspek dalam kehidupan. Sejak saat itu pula, ekonomi Islam yang sebenarnya sudah terlebih dahulu berjaya saat bangsa Barat berada dalam masa kegelapannya yang sering disebut the dark age, mulai kembali diminati oleh para pelaku ekonomi. Namun yang disayangkan, perkembangan minat terhadap ekonomi Islam itu tidak diimbangi dengan jumlah literatur atau rujukan yang senada. Literatur-literatur ekonomi Islam masih terbilang langka dan terbatas. Hal tersebut tentunya akan sangat berpengaruh juga pada pelaksanaan ekonomi berbasis Islam di lapangan. Selain itu, yang lebih miris adalah kenyataan bahwa sebenarnya kebanyakan dari teori yang dikemukakan para ekonom Barat bersumber dari para pemikir ekonomi Islam yang sudah terlebih dahulu ada. Kebanyakan dari ekonom Barat itu seolah enggan untuk mengatakan kebenaran tersebut. Seperti disebut pada blurbs di atas, bahwa dapat dihitung oleh jari ekonom Barat yang mengemukakan secara eksplisit dari mana mereka memperoleh teori ataupun konsep pemikirannya. Oleh karena itu, penulis mengatakan bahwa kenyataan tersebut menjadi salah satu alasan kuatnya menulis buku ini. Agar dapat memperkokoh basis akademik di bidang ekonomi dan sekaligus meningkatkan kualitas kemajuan ekonomi di Indonesia.
Dari buku ini disuguhkan berbagai macam tradisi dan praktek serta pemikiran ekonomi Islam. Dimulai dari masa Rasulullah saw., para khalifah, hingga pemikir ekonomi Islam kontemporer seperti Umar Chapra. Semuanya dibingkis menjadi 22 bab dalam satu buku. Jumlah yang cukup banyak menurutku hehehe.
Ada beberapa hal yang ingin aku soroti (?)
Pertama, untuk ukuran buku edisi revisi, menurutku jumlah typonya dapat dibilang banyak, padahal aku baru baca sampai bab lima hehehe. Bahkan ada di salah satu halaman yang tidak aku mengerti maksud dari typo itu. Entahlah, ini antara aku yang memang nggak tahu atau itu typonya yang aneh (?).
Lalu, ada inkonsistensi dalam penulisan, seperti pengetikan ‘saw.’ dan ‘saw’. Di bagian ini memakai titik, tapi di bagian lain dan seterusnya tak ada tanda titik. Meski cuma titik, itu nggak bisa disepelin lho dalam kepenulisan. Aku bingung juga sih, apakah itu adalah sebuah bentuk inkonsistensi, atau masih sejenis typo?
Kemudian, ada kesalahan penyebutan nama di bab lima yang memaparkan tradisi dan praktek pada masa Daulah Umawiyah. Pada salah satu paragraf di halaman 102 itu, yang seharusnya tertulis adalah Umar ibn Abdul Aziz tapi di sana malah tercetak Umar ibn al-Khattab. Wah, ini kayaknya belum move on deh :( (?)
Dari segi teknis, mungkin baru segitu yang aku dapat karena aku belum selesai baca, berhubung bahasan di kelas pun baru beberapa bab hehehe XD. Kalau dari segi isi buku, kayaknya nggak ada yang aku soroti deh, apalagi dikritiki(?) aku kan masih belajar ._.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang aku sarankan saat membaca buku ini. Harus siap-sedia KBBI, kamus istilah ekonomi, mau konvensional atau syariah keduanya sama-sama penting. Soalnya banyak banget istilah ekonomi yang tidak terlalu dijelaskan secara rinci di sini. Ya mungkin ini karena stressing buku ini ke sejarahnya kali ya? ._. Tapi bukan berarti istilah-istilah itu tidak dijelaskan sekali di buku ini. Tenang saja.
Bukan hanya itu, menurutku perlu juga buku atau sumber lain sebagai pendukung dan pelengkap agar ilmu yang didapat lebih terasa bulat. Seperti ini misalnya: Di bab empat tentang tradisi dan praktek ekonomi pada masa Al-Khulafa Al-Rasyidun. Diceritakan bahwa pada zaman Utsman ibn ‘Affan diwarnai kekacauan politik karena praktek nepotisme yang membuat masyarakat kecewa. Setelah Utsman ibn ‘Affan terbunuh, pemerintahan beralih pada Ali bin Abi Thalib. Pemerintahan Ali juga dipenuhi ketidakstabilan politik karena harus menghadapi para penuntut kematian Utsman ibn ‘Affan yang berbuntut permusuhan serta peristiwa yang menyebabkan terjadinya pemberontakan. Salah satunya adalah karena keputusan tahkim pada perang Shiffin.
Nah, pada buku ini tidak dijelaskan apa itu tahkim, perang Shiffin, apa juga itu golongan Khawarij. Bagi pembaca yang sudah tahu pasti dapat langsung mengerti saat membaca bagian ini. Namun sumber lain sangat diperlukan bagi pembaca yang belum mengetahui apa maksud itu semua, dan itu pun jika pembacanya ingin tahu XD. Kalau yang nggak penasaran dan ingin tahu sih, no problem lah. Sebagai catatan, tentang perang Shiffin, tahkin, dan Khawarij itu aku tahu dari Ilmu Kalam. Tidak menutup kemungkinan pula hal itu dibahas dalam kajian ilmu yang lain.
Dari sini aku menarik kesimpulan bahwa memang benar, tidak ada ilmu yang berdiri sendiri karena antara satu dengan yang lain pasti saling berhubungan dan memiliki keterikatan, batin misalnya (?). Begitu juga, jika dikaitkan dengan masalah pemerintahan Utsman dan Ali tadi, bahwasanya perekonomian pasti berhubungan dengan politik. Dan keadaan dari masing-masing bidang yang berbeda itu, pasti akan sangat menentukan dan menjadi penentu keadaan antara yang satu dengan yang lain.
Apa lagi ya?
Oh, ya. Meski buku ini berjudul Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, tapi ditampilkan pula pada bab pertama mengenai pemikiran ekonomi konvensional. Itu dilakukan sebagai penyeimbang dan pembanding agar pemahaman yang didapat pembaca juga lebih bulat dan utuh dari setiap aliran dalam ekonomi, baik konvensional maupun Islam.
            Aku akan menyebutkan satu per satu nama pemikir ekonomi Islam yang dibahas dalam buku ini. Dimulai dari bab delapan, oke.
Ø  Abu Yusuf
Ø  Imam Asy-Syaibani
Ø  Abu Ubaid
Ø  Imam Yahya bin ‘Umar
Ø  Al-Ghazali
Ø  Ibnu Hazm
Ø  Nizham al-Mulk
Ø  Ibnu Taimiyah
Ø  Ibn Khaldun
Ø  Imam Asy-Syatibi
Ø  Imam Al-Maqrizi
Ø  Abu A’la Al-Maududi
Ø  Muhammad Baqir Al-Sadr
Ø  Umar Chapra
Ø  Monzer Kahf
Terakhir, ada sedikit perbedaan dalam penggunaan redaksi yang membuatku sempat bertanya-tanya, ‘kenapa pada pembahasan perekonomian masa Rasulullah sampai perekonomian masa Turki Usmani menggunakan kata ‘Tradisi dan Praktek’, sedangkan pada bab Abu Yusuf hingga akhir menggunakan kata ‘Pemikiran’?

Menurut saya, hal inilah yang dinamakan bahwa sebenarnya praktek-praktek mengenai perekonomian sudah tercipta sudah sangat lama sekali karena hakikat manusia yang pada dasanya merupakan makhluk ekonomi yang selalu senantiasa memenuhi kebutuhan. Bahkan dikatakan bahwa lahirnya ilmu ekonomi adalah sejauh manusia berada di muka bumi ini. Terkait dengan paragraf sebelumnya, yang menjadi perbedaan adalah pada zaman dahulu ilmu ekonomi belum tersistematis dan dipandang sebagai sesuatu yang normatif. Penerapannya berjalan begitu saja dalam kehidupan sosial yang kemudian menjadi tradisi karena terus-menerus dilakukan bersama-sama. Hingga kemudian, seiring berjalannya waktu mulai bermunculanlah para pemikir ekonomi Islam klasik dan kontemporer yang nantinya membawa eksistensi ekonomi Islam ke masa modern.
Overall, dari buku ini pembaca akan tahu bagaimana tradisi dan praktek serta pemikiran ekonomi Islam. Setiap pemaparan dalam buku ini juga seolah ingin membuktikan bahwa ekonomi Islam bukanlah sesuatu yang utopis. 


Akhirul kalam, mudah-mudahan ada manfaatnya. Dengan izin Allah~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TASK] Proposal Usaha (Kewirausahaan)

Ini tugas bikin proposal waktu kelas sebelas hihi :3 Gak tau bener gak tau nggak soalnya dulu gak sempet direview sama gurunya -,- Disusun oleh: Asti Nurhayati Sri Isdianti Kelas XI-AP4 SMK Negeri 1 Garut 2012-2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Nama dan Alamat Perusahaan Toko Buku   “27 RADAR” Jl.   Radar   No. 27 Garut B. Nama dan Alamat Penanggung Jawab Usaha Ø     Penanggung jawab 1: Nama : Asti Nurhayati Nurjaman   TTL : Garut, 19 Agustus 1996   Ø      Penanggung jawab 2: Nama : Sri Isdianti TTL : Garut, 12 September 1996   C. Informasi Usaha          Usaha toko buku yang kami kelola ini berada di Jl.   Radar   No. 27, merupakan lokasi yang sangat strategis yang berada di pusat kota Garut ini, bisa dengan mudah dijangkau oleh kendaraan apapun. Juga terletak di antara banyaknya pusat perkantoran serta sekolah-sekolah sehingga menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi kami karena berdekatan dengan banyak

[BOOK REVIEW] Early Lari Dari Masa Lalu

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Judul: Early Penulis: Syafrina Siregar Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tebal Buku: 200 halaman Cetakan Pertama: Juli 2013 ISBN: 978- 979-22-9611-2 Harga: Rp. 35.000,- Sumber Gambar: goodreads Lari dari masa lalu memang melelahkan. Apalagi buat Early yang nekat melarikan diri ke sebuah kota yang sama sekali tak dikenalnya. Bergantung pada Marco, lelaki tampan yang baru dikenalinya, justru membawanya ke dunia yang jauh lebih indah. Early sangat menikmati hidupnya. Tapi tiba-tiba pekerjaan mengharuskannya kembali ke kota tempat masa lalu menghantuinya. Ternyata masa lalu memang masih mengejarnya. Manto, yang berusaha dienyahkannya dari mimpi buruknya, sudah menyiapkan rencana jahat untuk Early. Sementara ibunya sendiri sama sekali tak mampu melindunginya. Sementara Mitha, yang pernah sangat baik dan banyak membantu Early, sedang jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan hubungan Early dengan Marco? Siapa yang