بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Judul: Aku Bisa!
Penulis: H. Yulikuspartono, M.Kom
Penerbit:
Raih Asa
Sukses
Tebal Buku: 172 halaman
Cetakan: 1, Jakarta 2010
Tebal Buku: 172 halaman
Cetakan: 1, Jakarta 2010
ISBN:
978-979-013-129-3
Harga:
Rp. 25.000,-
Sumber gambar: elibrary.bsi.ac.id
Cari motivator lain yang tidak akan pernah menomorduakan Anda. Yang
tidak peduli apakah saat itu Anda memiliki uang atau tidak. Yang bersedia
mendengarkan apapun keluhan Anda. Dan yang selamanya di sisi Anda. Itulah diri
Anda sendiri. Jina Anda mampu menjadikan diri sendiri sebagai motivator utama
dalam hidup maka Anda sudah mendapatkan the true
motivational source.
Buku ini akan memandu Anda mengenali potensi diri untuk melejitkan
prestasi dan kompetensi. Kuncinya, belajar dan bekerja
dengan prinsip 4 AS, yaitu kerAS , cerdAS ,
ikhlAS , tuntAS . Kesuksesan itu bisa terwujud bila Anda bisa
menemukan rahasia dahsyatnya diri Anda. Ada vision,
belief, desire, courage, dan passion.
Jadikan semuanya untuk mewujudkan impian dan cita-cita Anda, lalu
katakan, “AKU BISA!”
Review
kali ini aku buat dalam bentuk semacam gambar ilustrasi. Hehehe lagi mau banget
ngegambar meski hasilnya yaaa beginilah :V Setiap titik dalam gambar di bawah
ini mempunyai makna-makna tersendiri. Oke, sekarang kita mulai menginterpretasikan
hasil coretanku ini :D
Lingkaran 1 Sekadar catatan, gambar segilima di atas pohon, anggap aja sangkar burung dan yang warna birunya itu si burung. Hehehe -_- |
Lingkaran 2 |
Pertama.
Diandaikan kamu adalah seorang pemanah yang sangat ulung dan selalu berhasil
memanah tepat pada sasaran. Kali ini kamu sedang mengikuti kompetisi untuk
memanah seekor burung di dalam sangkar. Seandainya burung dan sangkarnya itu
digantungkan di sebuah pohon yang penuh dengan dedaunan dan buah apel, maka
fokus akan sedikit terganggu. Nggak percaya? Jawab deh pertanyaan di bawah ini.
Apa yang kamu lihat
pada saat hendak melepaskan busur dan anak panah?
Apa yang kamu lihat adalah buah apel?
(Pasti ya.)
Apa yang kamu lihat adalah dedaunan
yang rimbun? (Pasti ya juga.)
Apa yang kamu lihat adalah burung dalam
sangkar? (Ini sudah pasti ya.)
Apa yang kamu lihat adalah pohon yang
tinggi? (Ini juga ya.)
Oke,
sekarang lepaskan anak panah pada busur. Kalau yang kamu lihat adalah apel,
pasti apel yang kena. Kalau yang kamu lihat adalah dedaunan, pasti anak panah
itu mengenai dedaunan. Kalau yang kamu lihat adalah pohon yang tinggi, pasti anak panah itu
menancap pada pohon. Kalau yang kamu lihat adalah burung dalam sangkar, anak
panah itu pasti masuk ke dalam sangkar dan mengenai si burung. Lho, tadi waktu
ditanya yang dilihat kan lebih dari satu. Lalu bagaimana bisa satu anak panah
mengenai berbagai sasaran dalam satu waktu sekaligus? Sementara yang menjadi sasaran
kan hanya burung dalam sangkar? Di sini membuktikan bahwa kamu tidak fokus
dengan sasaran sehingga motivasi akan mudah goyah oleh hal-hal yang
menggangumu. Kalau sasaranmu adalah burung dalam sangkar, jika kamu benar-benar
fokus, maka yang kamu lihat hanyalah burung dalam sangkar itu, meski ada
banyak hal yang mengganggu penglihatanmu di depan sana. Hal ini bisa
dianalogikan pada kehidupan kita. Pada setiap orang yang sering kali dibuat
goyah pendiriannya oleh banyak hal di lingkungan sehingga melenceng dari sasaran.
Kemudian, di gambar kita bisa
melihat kata AKU BISA! yang diulang-ulang dengan formasi tulisan yang bergelombang
dan berwarna-warni. Kenapa aku gambarkan seperti itu? Ini menunjukkan bahwa
afirmasi (pengulangan) sangat penting sekali, terutama afirmasi yang bersifat
positif yang akan menjadi asupan motivasi rutin kita. Meski kamu adalah seorang
pemanah yang ulung, namun jika afirmasi yang selalu kamu katakan pada diri
sendiri adalah hal-hal yang negatif, misalnya kata AKU TIDAK BISA!, yakinlah,
panahmu tidak akan pernah dapat mengenai sasaran. Karena meski kamu mampu
melakukannya, namun secara tidak langsung kamu telah menolak kemampuanmu dengan
kalimat negatif tadi. Ini menunjukkan bahwa, KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN!.
Ya, itulah hukum pikiran, yang mengatakan bahwa jika kamu mempercayai sesuatu
maka kamu akan mendapatkan sesuatu itu sebagai sebuah kenyataan. Atau bahasa
kerennya, YOU’LL SEE IT WHEN YOU BELIEVE IT. Oleh karena itu, terus
afirmasikan kata-kata positif yang akan menjadi stimulus bagi diri kita agar
senantiasa berbuat yang posirif dan mendapat hasil yang tak kalah baik pula. Dan
kenapa formasi tulisannya bergelombang? Aku buat seperti itu sebagai ilustrasi
bahwa dalam menggapai sesuatu kita tidak akan pernah seterusnya berada di jalan
yang mulus, pasti ada naik turun dan kerikil-kerikil kecil dalam kehidupan. Kenapa
berwarna-warni? Karena kita tidak akan selamanya berada di dalam keadaan yang
sama. Ada sedih dan senang, suka dan duka, bahagia mau pun kecewa.
Di atas tulisan AKU BISA!
kita dapat melihat dengan jelas ada huruf A yang terus-menerus diulang
namun dengan bentuk yang lurus, tidak bergelombang seperti tulisan di bawahnya.
Kenapa seperti itu? Tahu nggak kalimat di bawah ini?
... if your action is A,
the result then do you get in your action will A, ... if you do action everyday
is A, the result then do you get in your action everyday is A, ... if you do A
for 10 years, you got A for 10 years, Many people onebetter results.
Di gambar ditunjukkan bahwa huruf A merujuk pada
burung dalam sangkar. Masih ingat kan sasaran di awal tadi? Ya, burung dalam
sangkar. Jika yang kamu lakukan adalah A, maka yang akan kamu dapatkan juga A. Tidak
mungkin kamu akan mendapatkan B atau bahkan buah apel. Jika kamu ingin
mendapatkan yang lain. Yang harus kamu lakukan adalah mengubah tindakanmu. Masalahnya,
banyak diantara kita yang menginginan hasil berbeda namun malas untuk mengubah
tindakan. Kalau begitu, bagaimana dong? Ingat nih, when you do A everyday,
you’ll never get B, ... the only way that you get B, you change your action from
A to B. Nah terus, kenapa formasinya lurus, tidak naik turun seperti formasi
tulisan AKU BISA!? Aku ilustrasikan seperti ini agar kita senantiasa tetap
berada dalam keistiqamahan atau kekonsistenan meski menghadapi berbagai
tanjakan dan turunan atau pun perasaan sedih dan senang. Dalam keadaan apa pun,
jika kita mampu menjaga setiap tindakan agar tetap di jalurnya, yakinlah, kita
akan mendapatkan sasaran yang telah kita tetapkan.
Lalu apa maksud kata ENJOY-EASY-EXCELLENT-EARN?
Ini menunjukkan bahwa jika segala sesuatu dilakukan dengan ENJOY, hal
itu akan berdampak besar di mana kita akan menemukan kemudahan atau EASY
atas hal tersebut, karena hakikat dari ENJOY adalah kemudahan langkah atau EASY yang kita bersama
jalani dalam hidup. Saat segala sesuatu terasa mudah, bukan tidak mungkin hasil
yang akan didapat akan menjadi semakin bagus, unggul atau EXCELLENT. Dan
jika sudah seperti itu, tidak menutup kemungkinan pula, buah dari kesempurnaan
itu adalah berupa EARN.
Sekarang kita beralih ke gambar-gambar
seperti simbol plus (+). Maksudnya apa ya? Hehehe maksudnya ya itu tadi,
kita harus senantiasa berpikiran positif atas segala sesautu, terutama berpikir
positif terhadap diri kita. Jika segala sesuatu dapat kita pandang secara
positif, maka bukan hal yang tidak mungkin jika realita yang akan kita hadapi
juga bersifat positif yang penuh kebaikan. Seperti itulah hukum mental bekerja
(baca buku Adi W. Gunawan yang judulnya MANAGE YOUR MIND FOR SUCCESS).
Sekarang aku minta kalian perhatikan huruf-huruf
yang ada di tepi lingkaran hehehe :V
Pertama, kita akan menemukan
satu kata, yaitu VISION.
Ayo. Kita mulai membangun visi,
angan, mimpi, dan cita-cita. Dan jangan lupa, kita harus TETAP FOKUS untuk
merasakan, meraih, dan menyentuh visi itu. Insya Allah semuanya dapat
kita raih. Ingat! Bahwa kita adalah apa yang kita pikirkan! Seperti analogi di
atas tadi, dibutuhkan fokus yang penuh pada saat akan memanah burung dalam
sangkar yang menjadi sasaran. Lalu, bagaimana caranya agar kita tetap bisa
fokus? Ya, kita harus mempunyai motivasi yang tinggi untuk maju dan berhasil
yang akan senantiasa membantu kita untuk tetap survive di balik segala
sesuatu yang terjadi. Ingat juga lho, “Kehidupan itu bagaikan arena balap
yang apabila kita tidak merespons dengan cepat dengan hal yang terjadi maka
kita dapat tertinggal oleh yang lain atau mungkin bahkan kita akan tergilas.”
“You can achieve anything you want in life if you
have the courage to dream it, the intelligence to make a realistic plan, and
the will to see that plan through to the end.” (Siedney A. Friedman)
Kalimat yang kedua adalahBELIEF.
Dengan yakin pada kemampuan
diri, kita mempunyai harapan pada visi, mimpi, dan cita-cita yang sudah
ditanamkan sebelumnya. Percaya diri adalah sebuah keberanian yang harus timbul dari
dalam diri pribadi masing-masing individu untuk menunjukkan identitas dirinya. Keyakinan
akan menghantarkan kita untuk bertindak dan meraih sesuatu yang dalam pandangan
orang lain sulit atau tidak mungkin dilakukan. Keyakinan membuat seseorang
begitu luar biasa keluar dari ketebatasan diri, melesat mengejar visi, impian,
dan cita-citanya.
“Better to do wrong thing all heartedly than doing
right thing half heartedly.” (Dan Millman, The Way of Peaceful Warrior)
Kemudian yang ketiga, kita akan
menemukan kata DESIRE.
Hasrat hidup atau keinginan untuk
hidup dan memiliki banyak mimpi dan cita-cita yang ingin diraih adalah sebuah
definisi tentang hidup. Manusia dianugerahi akal dan hati untuk dapat mengelola
hasrat dan keinginan hidupnya. Hasrat untuk bercita-cita tinggi. Hasrat untuk bangkit
dari kegagalan. Hasrat untuk belajar dari kelemahan dan kesalahan. Hasrat untuk
berhasil.
Dan yang akan kita baca di kata
keempat adalah COURAGE.
Tidak semua orang memiliki
keberanian. Namun, semua orang bisa berani ketika berhadapan dengan sesuatu
yang dalam rasionalisasinya ia bisa dan yakin melakukannya. Daya juang tinggi tercermin
dari semangatnya untuk siap sedia menempatkan mimpi, visi, dan cita-citanya di
atas segala ketakutan yang ada pada dirinya. Keberanian menempatkan mimpi di
atas segala keragu-raguan.
Sebenarnya kita adalah
orang-orang yang telah berani lho. Nggak percaya? Ingat kan, waktu kita kecil
dahulu, saat kita berlajar berjalan, kita semua pasti mengalami berkali-kali
jatuh bangun bahkan menangis. Namun, meski harus merasakan kesakitan, si kecil
itu tak pernah bosan untuk melakukan hal yang sama dengan resiko yang sama
pula. Dan hasilnya? Jadi kita seperti saat ini.
Begitu pula lah kita dalam
meraih mimpi. Seperti formasi tulisan AKU BISA! yang aku gambar
bergelombang naik turun dan juga warna-warni. Apa pun kesakitan, kesulitan, hambatan,
halangan yang menerpa, kita harus tetap berani maju. Jangan sekali-kali mundur.
Ingat, penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan “kerang biasa”
menjadi “kerang luar biasa”. Tahu kan ceritanya? Oke, bagi yang belum tahu aku paparkan
di sini ya. Di buku ini, kalian bisa membacanya di halaman 125.
Suatu hari seekor anak kerang di
dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya
yang merah dan lembek.
“Anakku,” kata sang ibu sambil
bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah
tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu.” Si ibu terdiam sejenak, “Sakit
sekali, aku tahu anakku. Tapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan
hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan
nyeri yang mengigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang
bisa kau perbuat, “ kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang pun melakukan
nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang
di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia
bertahan, bertahun-tahun lamanya. Namun, tanpa disadarinya sebutir mutiara
mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun mulai
berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa
lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun,
sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan
sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat
berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun lebih berharga
daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di
pinggir jalan.
Jadi, mari kita tetap tersenyum
dan terus berjalan di lorong transendental itu. Dan katakan pada diri sendiri
bahwa, “Air mataku diperhitungkan Tuhan.”
Sekarang kita akan beralih pada lingkaran
yang kedua. Di sana kita dapat melihat sedotan yang berjejer dimulai dari yang
pendek hingga panjang. Apa maksudnya ya?
Bagaimana pun cara kita
menjalani hidup, menggapai mimpi, atau bahkan mengatasi kegagalan. Sebenarnya, ada
tiga tujuan dalam hidup yang melatarbelakangi setiap pergerakan kita. Tiga
tujuan hidup itu terdiri dari, tujuan jangka pendek, tujuan jangka
menengah, tujuan jangka panjang.
Apa sih tujuan jangka panjang
kita? Jadi dokter? Jadi guru? Ataaau jadi penulis? Hihihi :D Tentunya bukan ini
yang dimaksud jangka panjang. Lho, lalu? Yang menjadi tujuan jangka panjang
adalah keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat. Kebaikan hidup di dunia dan
di akhirat. Bukan akhirat saja, apalagi hanya memilih dunia. Tahu kan isi surat
Al-Baqarah ayat 200-201? Jadi, yuk kita mulai meluruskan niat bahwa segala
sesuatu yang kita lakukan dapat terjadi karena kehendak Allah dan kita
melakukannya hanya karena Allah. Karena Insya Allah, jika segalanya
disandarkan pada Allah pasti akan terwujud.
Naaah kalau jangka menengah
baru bener, jadi guru, dokter, dan penulis. Tapi agar lebih global, kita dapat
mengatakan bahwa jangka menengah kita adalah bermanfaat bagi orang lain. Guru
yang bermanfaat bagi muridnya. Dokter yang memberi manfaat kepada para
pasiennya. Dan penulis yang dapat menggoreskan hal-hal bermanfaat untuk
pembacanya. Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang mempunyai nilai
manfaat bagi insan lainnya.
Agar tujuan jangka panjang dan
jangka menengah dapat tercapai, kita harus terlebih dahulu mempunyai tujuan jangja
pendek. Apa itu? Jangka pendek adalah segala sesuatu yang dilakukan secara
konsisten. Artinya, kita harus mengisi setiap detik yang Allah anugerahkan
kepada kita dengan hal-hal yang terbaik. Do the best everytime. Ingat
gambar di atas tadi? Afirmasi huruf A di atas kalimat AKU BISA!?
Seperti itulah tujuan jangka pendek kita. Tahu cerita tentang jam dan pembuat
jam? Kalian bisa menemukannya di halaman 87.
Alkisah adalah serang pembuat
jam tangan yang berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu
sanggup untuk berdetak kurang lebih 31.104.000 kali selama setahun?”
“Ha?” kata jam terperanjat. “Mana
saya sanggup?”
“Bagaimana kalau 86.400 kali
dalam sehari?” tawar si pembuat jam.
Delapan puluh enam ribu empat
ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh
keraguan.
“Bagaimana kalai 3.600 kali
dalam satu jam?” tawar si pembuat jam sekali lagi.
“Dalam satu jam harus berdetak
3.600 kali?Banyak sekali itu.” Tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuannya
sendiri.
Dengan penuh kesabaran, tukang
jam itu kemudian berbicara kepada jam, “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak
satu kali setiap detik?”
“Naaa, kalau begitu aku sanggup!”
kata jam dengan penuh antusias.
Begitulah kira-kira review dari buku ini.
Aku merekomendasikan kepada kalian agar menjadikan buku berukuran mini ini
menjadi bahan bacaan. Pemaparannya yang lugas juga contoh-contoh kasus serta cerita
analogi yang disajikan sudah menjadi dua poin yang menunjukkan bahwa H.
Yulikuspartono telah berhasil membangun komunikasi yang bagus dengan pembaca.
Bagi teman-teman yang sudah
menyempatkan membaca postingan iniii, terima kasih banyak dan semoga bermanfaat^^9
Oh ya, gambar di atas tadi itu versi digitalnya ya (?) sebenarnya, ada juga versi manualnya (?) ini aku tempel di kamar, agar aku dapat melihatnya setiap saat. Seperti kata Adi W. Gunawan, kalau kita sering melihat sesuatu yang positif, hal positif itu akan ditangkap oleh alam bawah sadar kita yang kemudian bukan tidak mungkin hal positif itu akan menjadi tindakan dan kenyataan dalam hidup kita. Seperti hukum pikiran pada umumnya.
Oh ya, gambar di atas tadi itu versi digitalnya ya (?) sebenarnya, ada juga versi manualnya (?) ini aku tempel di kamar, agar aku dapat melihatnya setiap saat. Seperti kata Adi W. Gunawan, kalau kita sering melihat sesuatu yang positif, hal positif itu akan ditangkap oleh alam bawah sadar kita yang kemudian bukan tidak mungkin hal positif itu akan menjadi tindakan dan kenyataan dalam hidup kita. Seperti hukum pikiran pada umumnya.
Ini nih versi manualnya :D (?) |
Komentar
Posting Komentar