Langsung ke konten utama

[BOOK REVIEW] Rasa. Pendam atau Ungkapkan?




https://2.bp.blogspot.com/-h9045Yv4p5Y/VR4YhFdmeiI/AAAAAAAAACM/EfO3tMKRsss/s1600/PJ.jpg


Judul: Pertemuan Jingga
Penulis: Arumi E
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 250 halaman
Harga: Rp56.500,-
Rilis: Desember 2014
ISBN: 978-602-03-1194-4

Perempuan pencinta bangunan dan laki-laki pencinta tumbuhan
Bertemu kala matahari berubah jingga menawan
Di Bukit Merah tempat cabai disemai
Tersimpan misteri yang mengusik damai
Bukit Merah. Begitulah mereka menyebut area pertanian cabai di Megamedung itu. Anthea, arsitek junior yang bekerja di kantor konsultan desain, tiba-tiba harus menjadi pengawas lapangan pertanian –tugas yang bertolak belakang dengan keahliannya. Awalnya ia meremehkan tempat yang jauh dari keramaian kota dan memaksanya bekerja dengan orang-orang desa itu. Namun kala misteri dan masalah pelik datang silih berganti, Anthea tahu tugasnya tak bisa dianggap enteng.
Beruntung ia tak harus berjuang sendirian. Bastian si pencinta tumbuhan, sosok menawan yang sering mengajaknya berdebat selalu menemukan jalan untuk menjadi dewa penyelamat. Sanggupkah mereka mengatasi segala masalah yang mengusik kedamaian Bukit Merah? Dan tatkala secercah cinta tumbuh di antara keduanya, mana yang harus dikalahkan–gengsi atau masa depan?


”Kamu berutang jawaban padaku.”
“Utang jawaban apa?”
“Pertanyaanku setahun yang lalu. Kamu masih ingat kan? Lalu apa jawabanmu sekarang?
“Tolong ulangi lagi pertanyaanmu.”
          Aku gak sengaja nih baca novel iniiii (gak sengaja gimana caranya sih thor? -_-) eh salah, lebih tepatnya gak ada niat buat beli novel ini, tapiiii ada pendapat salah satu pembaca tentang novel ini yang bikin aku tanpa pikir panjang langsung beli ini novel. Mau tahu apa? Iyaaa, aku baca katanya novel ini mengingatkan kita bahwa memendam rasa jauh lebih baik daripada pacaran. Nah kaaaan, kebetulan banget itu! (Kebetulan apa?) Iya, kebetulan aku lagi ngebingungin itu :$ (Cieee authooor :3) Syudah syudah, kalian bisa tenang kan der (?) aku mau mulai bercerita niih :v
          Novel ini mengisahkan tentang seorang arsitek junior, Anthea yang tiba-tiba dipindahtugaskan oleh atasannya ke Megamendung di Bogor. Tidak hanya itu saja, bukan hanya tempat kerjanya yang berbeda, tapi pekerjaan yang harus digelutinya pun sangat bersebrangan karena di Megamendung ia harus menjadi pengawas lapangan pertanian. Lulusan arsitektur harus bekerja di bidang pertanian? Yah, tapi emang kebanyakan di lapangan gitu ya, pekerjaan tidak sesuai dengan background pendidikan, tapiii kalo aku sih pengennya sesuai, aku mau jadi editor, translator, sama best author *eh (iiihhh author cita-citanya nyasar -_- | iiihh bukan cita-citanya yang nyasar L). Semangatnya untuk mengejar karier menjadi arsitek profesional luluhlantah dalam sekejap. Antara menerima atau menolaknya, ia tak tahu, dua pilihan yang berbeda itu masing-masing memiliki konsekuensi yang harus ditanggungnya. Andai dihadapkan pada buah simalakama, Manakah yang kau pilih? Karena tak ingin menjadi pengangguran, ia memilih untuk pergi ke Megamendung dengan mengorbankan impiannya. Emang iya sih, nyari kerja itu susaaaaah banget, persaingannya  ketat banget, apalagi permintaan agregat akan salah satu faktor produksi ini gak seimbang dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja baru yang setiap tahun bertambah (eh eh ini author kenapa jadi ceramah -_- (?) kayak yang pernah nyari kerja aja -___-)
          TITIK NOL. Saat semua harus dimulai dari awal lagi, Di sini, sebuah keyakinan diuji. Bersama teman sekantornya di Jakarta, Niken, ia memulai hidup baru di desa yang jauh dari keramaian itu. Bukan hanya jauh dari keramaian, tempat yang dinamai Bukit Merah itu juga penuh dengan misteri yang mengusik kedamaian hari-harinya di Megamendung. Mulai dari desas-desus tentang hantu yang selalu berkeliaran di mesnya, jejak harimau jadi-jadian yang merusak cabai yang telah susah payah ditanam, hingga kehebohan Yayah yang dikejar-kejar hantu wangi dan cantik di sebuah villa kosong. Satu per satu misteri yang memberi warna-warni hidupnya di kota hujan itu berhasil ia kuak sebenar-benarnya, bersama Bastian tentunya. Bertahanlah, Badai Sedahsyat apa pun, Hadapilah, Aku di sini menjagamu.
        Bastian? Yaaaaa. Aahhhh lagi-lagiiii, aku naksir sama tokoh fiksiii T____T setelah suka setengah mati sama Zhongwen di Assalamualaikum Beijing, Tama di Rona Hidup Rona, Etienne di Anna and The French Kiss dan lain-laiiiiin, sekarang aku suka sama Bastiaaaan :3 insyinyur pertanian yang melesat jauh dari perkiraan Anthea, sosok menawan pencinta tanaman yang sedikit pun tak pernah terpikir akan ia temui di desa itu. Lelaki yang selalu membuat perasaannya naik turun, kesal, kagum, bahkan marah. Lelaki berahang kukuh yang bukan hanya pandai menanam bibit cabai di lahan seluas empat hektare itu, tapi juga telah berhasil menanam benih cinta di tempat tersembunyi dalam diri Anthea, ya di hatinya. Iyaa, Bastian juga udah nanam benih cinta di hati akuuu =)) :v (author paraaah -___- pulang aja yuk?)
JEJAK JINGGA. Setelah kamu pergi, Jejakmu akan tetap ada, Dalam hatiku. Namun, sayang sekaliiii, saat segalanya mulai membaik, saat pelan-pelan akan terjadi sesuatu, Anthea memutuskan untuk meninggalkan Megamendung. Anthea ingin pulang. Anthea rindu keramaian Jakarta. Anthea ingin kembali merasakan kehangatan rumahnya. Anthea harus mengejar passion terbesarnya, arsitek. Ia pergi meninggalkan Bukit Merah itu. Ia pergi meninggalkan Megamendung. Ia pergi meninggalkan Bastian yang bahkan tak ingin melihat kepergiannya. “Aku memang kurang suka dengan momen perpisahan. Dan besok saat melihatmu pergi dari sini, rasanya pasti bukan main. Lebih baik aku yang pergi duluan. Apa pun yang kulakukan, pada akhirnya kamu akan tetap pergi, kan? Dan kita belum tentu akan bertemu lagi.”
Sebait cinta yang baru saja mulai bersemi. Sejumput rasa yang tumbuh merimbun. Bibit cinta yang secara diam-diam ditanam Bastian di hatinya, bukan ia tak menyadarinya, sungguh bukaaaaan >_< Tapi karena ada kekuatan lebih besar yang mengalahkan sesuatu yang mekar dan bersembunyi di hatinya, ya arsitek! Mimpinya untuk menjadi arsitek. Dan, ada satu alasan lagi yang semakin menguatkannya untuk tak menghiraukan perasaan yang sebenarnya selalu mengganggunya, perkataan Niken, “Pacaran itu dilarang agama. Pacaran itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Berteman saja. Jangan main perasaan. Hati jadi lebih aman. Jangan menyerahkan seluruh hati kita kepada laki-laki. Cinta nomor satu tetap kepada Allah.”
PERTEMUAN DUA PENCINTA. Saat mobil yang ditumpanginya melewati kawasan puncak, getar-getar samar menyentil sesuatu di hatinya. Megamendung, Bukit Merah, Niken, apa kabarnya? Lalu sejumput rasa di hatinya berdesir lembut mengingat sosok lelaki menawan itu, Bastian. Mobil yang membawanya ke lokasi tempat sebuah villa rancangannya akan dibangun itu berhenti tak jauh dari sebuah perkebunan bunga. Ketika ia tengah memandang hamparan lahan kosong, seseorang membuatnya terpukau. Ini adalah takdir?
Novel ini menurut akuuuu, gimana ya? Secara keseluruhan sih, baguuuuus bangeeeettt (y), pesannya dapet banget. Tapi, kalau novel ini disebut novel islami kayaknya menurut aku gak terlalu cocok deh ._.V Meski emang sih, karakterisasi tokohnya ada bumbu-bumbu agamis gitu, tapiii kurang kental, gak sekental novel islaminya Asma Nadia atau Kang Abik, de el el ._. Dari segi diksi sih menurut aku bagus ya tapi kalo penyajian, ada beberapa detail yang menurut aku sih yaaaa, gak terlalu penting dan bahkan tidak mempengaruhi jalan cerita ._. ada typonya juga, di halaman 211 waktu Niken hilang.
Tapiiii, aku gak nyesel kok beli novel ini, aaahhh Bastian great pokonyaa :3 jadi Bastian kayaknya nyesek ya ._. meski gak sampe galau berhari-hari sehabis baca novel ini, tapi aku cukup dibawa hanyut sama ceritanya (hanyut kemana thor? Ke sungai Nil? -_- | aduh ini reader gak ngasih banget kebebasan buat author berekspresi -,- (?)), apalagi ada beberapa scene antara Anthea sama Bastian yang menurut aku soswit banget heheeeehee XD
Overall, sekali lagi, it’s a relly good and recommended book. Serius d^_^9
Kayaknya cukup deh ya, aku bingung, gak tau mau ngetik apa lagi ._. speechless nih, eh typeless kali ya (?) Lebih lengkapnya, kalian para reader segera pergi ke toko buku terdekat dan beli bukunya di sana, inget ya jangan ke toko obat apalagi ke warung nasi, tapi kalo tukang obat sama tukang nasi punya novelnya sih gapapa, kalian bisa pinjem, jadi lebih ramah dompet kan? Tuh kan tambah ngaco -_- yasyudahlah author mau pamit dulu, semoga tulisan ini ada manfaatnya meskipun cuma secuil hehe :D buat bonusnya, ada beberapa scene yang aku garis bawahi hehehe, mau tauuuu? Okay check it out >>
Andai dihadapkan pada buah simalakama, Manakah yang kau pilih? (hlm. 8)
Saat semua harus dimulai dari awal lagi, Di sini, sebuah keyakinan diuji (hlm. 13)
Lebih baik berhadapan langsung, dengan orang yang mengkhianatimu, Karena ditusuk dari belakang, Sakitnya bukan main (hlm. 63)
“Pacaran itu dilarang agama. Berdasarkan pengalamanku, cowok itu hanya terlihat baik pada awalnya. Saat bosan, dia pergi begitu saja dengan cara menyakitkan.” (hlm. 95) note: maaf ya cowok (?), bukan aku nih yang bilang, tuuuuh Anthea :v
Hati selalu punya cara sendiri, Untuk melenyapkan segala prasangka (hlm. 110)
Rapal doa sebanyak-banyaknya, Kemudian.... Biarkan Allah yang menjagamu (hlm. 135)
“Aku harus melindungi kamu. Kamu tanggung jawabku.” (hlm. 153) tjiyeee Bastiaan :3 :v
Semua tanya ada jawabnya (hlm. 199)
Setelah kamu pergi, Jejakmu akan tetap ada, Dalam hatiku (hlm. 226)
“Aku memang kurang suka dengan momen perpisahan. Dan besok saat melihatmu pergi dari sini, rasanya pasti bukan main. Lebih baik aku yang pergi duluan.” (hlm. 227) ini waktu si Anthea mau pergiiii T___T
“Apa pun yang kulakukan, pada akhirnya kamu akan tetap pergi, kan? Dan kita belum tentu akan bertemu lagi. Dunia kita kelak akan terpisah jauh. Bidang pekerjaan kita bertolak belakang. Jadi, kemungkinan kita bertemu lagi sangat kecil.” (hlm. 227)
“Jangan bicara sembarangan. Tak perlu ada pesan terakhir karena selalu ada kesempatan bagi kita untuk bertemu lagi suatu saat nanti.” (hlm. 231)

“Laki-laki baik tidak akan menggantung perempuan yang disukainya dengan status tidak jelas. Itu sama saja dengan tidak menghargai. Laki-laki pemberani harus menghadap orangtua perempuan yang disukainya untuk meminang perempuan yang dia yakini terbaik untuk menjadi pendamping hidupnya. Dan aku berani bilang, aku adalah laki-laki yang baik dan pemberani.” Bastian :3.






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TASK] Proposal Usaha (Kewirausahaan)

Ini tugas bikin proposal waktu kelas sebelas hihi :3 Gak tau bener gak tau nggak soalnya dulu gak sempet direview sama gurunya -,- Disusun oleh: Asti Nurhayati Sri Isdianti Kelas XI-AP4 SMK Negeri 1 Garut 2012-2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Nama dan Alamat Perusahaan Toko Buku   “27 RADAR” Jl.   Radar   No. 27 Garut B. Nama dan Alamat Penanggung Jawab Usaha Ø     Penanggung jawab 1: Nama : Asti Nurhayati Nurjaman   TTL : Garut, 19 Agustus 1996   Ø      Penanggung jawab 2: Nama : Sri Isdianti TTL : Garut, 12 September 1996   C. Informasi Usaha          Usaha toko buku yang kami kelola ini berada di Jl.   Radar   No. 27, merupakan lokasi yang sangat strategis yang berada di pusat kota Garut ini, bisa dengan mudah dijangkau oleh kendaraan apapun. Juga terletak di antara banyaknya pusat perkantoran serta sekolah-sekolah sehingga menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi kami karena berdekatan dengan banyak

[BOOK REVIEW] Sejarah Ekonomi Dalam Islam

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Judul: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Penulis:DR. Euis Amalia, M.Ag Penerbit: Gramata Publishing Tebal Buku: xiv + 322 halaman ISBN: 978-602-96565-1-0 Harga: Rp. 69.000,- Sumber gambar: goodreads Ada kesenjangan epistemologi yang mengemuka lebar tatkala ingin menampilkan literatur sejarah pemikiran ekonomi. Nilai fairness dan transparansi seolah sulit untuk dibuka ketika dihadapkan pada siapa menemukan apa karena bermuara pada “otoritas klaim.” Fakta-fakta ironis menyebutkan bahwa seringkali hasil karya ilmuwan muslim kita diabaikan oleh sarjana barat, padahal mereka sendiri secara implisist mengakui banyak karyanya telah diilhami oleh  pemikir Islam atau karya mereka tidak pure lagi karena sebelumnya sudah diketemukan teori oleh sarjana muslim. Hanya bisa dihitung dengan jari penulis-penulis barat yang mengakui bahwa konsep-konsep atau teorinya berasal dari pemikir Islam. Secara simplistis saja,

[BOOK REVIEW] Early Lari Dari Masa Lalu

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Judul: Early Penulis: Syafrina Siregar Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tebal Buku: 200 halaman Cetakan Pertama: Juli 2013 ISBN: 978- 979-22-9611-2 Harga: Rp. 35.000,- Sumber Gambar: goodreads Lari dari masa lalu memang melelahkan. Apalagi buat Early yang nekat melarikan diri ke sebuah kota yang sama sekali tak dikenalnya. Bergantung pada Marco, lelaki tampan yang baru dikenalinya, justru membawanya ke dunia yang jauh lebih indah. Early sangat menikmati hidupnya. Tapi tiba-tiba pekerjaan mengharuskannya kembali ke kota tempat masa lalu menghantuinya. Ternyata masa lalu memang masih mengejarnya. Manto, yang berusaha dienyahkannya dari mimpi buruknya, sudah menyiapkan rencana jahat untuk Early. Sementara ibunya sendiri sama sekali tak mampu melindunginya. Sementara Mitha, yang pernah sangat baik dan banyak membantu Early, sedang jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan hubungan Early dengan Marco? Siapa yang