بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ
اارَّحِيم
Judul: Infinitely Yours
Penulis: Orizuka
Penerbit: GagasMedia
Tebal Buku: 294 halaman
Cetakan Pertama: 2011
Tebal Buku: 294 halaman
Cetakan Pertama: 2011
Cetakan Kedelapan: Januari 2012
ISBN: 979-780-508-5
Harga: Rp.
47.000,-
Sumber gambar: goodreads
Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi,
bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? Apakah Tuhan
campur tangan di dalamnya?
Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja
bertabrakan. Sekeras apa pun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri –dan menjauhkan
hati– pada akhirnya akan bertemu kembali.
Kau tak percaya takdir, aku pun tidak. Karenanya,
hanya ada satu cara untuk membuktikannya....
Kau, aku, dan perjalanan ini.
“Kocak! Wajib dibaca dan dikoleksi
Kpopers maupun non-Kpopers supaya lebih mengenal Korea! Jjang!”
-Edwin Joo, head admin of http://KoreanUpdates.com
“Di bawah sihir romantisme Korea, dua
kepribadian berbeda bertualang bersama. A very funny yet entertaining love
story!
-Lia Indra Andriana, penulis SeoulMate
Semuanya berawal dari
ketidaksengajaan. Saat Rayan tak sengaja menjatuhkan PSP milik Jingga sampai
rusak mengenaskan. Saat Rayan dan Jingga tak sengaja duduk bersebelahan di
dalam pesawat. Dan, yang membuat ketidaksengajaan itu terus berlanjut semakin rumit,
saat Pak Darma –instruktur tour travel yang membawa mereka ke Korea– mengatakan
bahwa setiap pasangan duduk bertanggung jawab satu sama lain.
Seperti pepatah jawa, witing
tresno jalaran soko kulino, mungkin
inilah yang terjadi pada Rayan dan Jingga. Sekeras apa pun usaha Rayan untuk
menghindari gadis berisik dan nyentrik itu, pasti saja ada sesuatu yang
membuatnya harus bersama dengan Jingga. Sekeras apa pun usaha Jingga untuk
menghindari pria sinis dan kaku itu, pasti saja ada sesuatu yang membuatnya
harus bersama dengan Rayan.
Kebersamaan dan keributan di antara mereka
semakin lekat setelah begitu tiba di Korea, saat Rayan mangkir dari rombongan, dan
karena rasa tanggung jawab Jingga mengikuti Rayan. Gadis itu terpaksa turut kabur
dari rombongan dan yang lebih lagi, terpaksa mengorbankan rencananya untuk menghabiskan
waktu bersama Yunjae –pemandu wisata asal Korea yang sudah sangat dipujanya
selama hampir satu tahun–.
Arsitek tampan itu tak menyangka akan
mendapati orang yang menjadi tujuannya melakukan perjalanan ini tampak sedang tertawa
riang –pemandangan yang tak pernah Rayan lihat saat Mariska menjadi pacarnya –
bersama seorang laki-laki. Ya, rasa penasaran yang selama nyaris satu tahun
penuh menghantui, akhirnya terjawab.
“Kita terlalu mirip. Kita sama-sama kaku. Kita
sama-sama kutu buku. Kita pacaran selama sepuluh tahun. Selama itu hubungan
kita platonis. Membosankan. Kita terlalu mirip, Kak. Seperti medan magnet,
kutub yang identik akan saling menolak satu sama lain.”
“Kakak harus mencoba membuka hati untuk orang lain.
Kakak benar-benar harus memulai hubungan baru.”
Karena banyak hal di luar dugaan,
selama beberapa hari Rayan dan Jingga terpisah dari rombongan dan menghabiskan
waktu berdua. Karena Jingga adalah gadis yang sangat baik, riang, ceria,
berisik, maka ia mengajak Rayan untuk mengelilingi berbagai objek wisata di
sana. Jangan heran, di buku ini diceritakan kalau si Jingga adalah gadis yang
maniak Koreaa, maniak bangeeett, ditambah lagi profesinya sebagai guru bahasa
Korea serta translator komik membuat pengetahuannya tentang Korea tak diragukan
lagi. Jingga menamai perjalanan mereka berdua itu dengan ‘Tour Romantisme Korae’,
yang menurut Rayan sama anehnya dengan yang memberi nama.
Pada awalnya Rayan mengikuti Jingga
dengan perasaan mau tak mau. Rayan adalah salah satu orang yang merasa tak
tahan melihat orang-orang yang terlalu mengelu-elukan negara lain. Termasuk
Korea. Dan seperti masalah sakit hatinya karena Mariska, mungkin.
“Saya nggak melarang kamu mencintai negara lain. Mengambil
hal-hal yang positif boleh saja, tapi kalau meninggalkan negaramu demi negara
lain---“
“Seperti Mariska---“
Selama beberapa hari mereka
benar-benar menghabiskan waktu berdua. Selama beberapa hari itu pula Rayan
merasakan sesuatu yang aneh namun terasa hangat menyelimuti hatinya. Jingga
berisik, ia tahu. Jingga tak bisa diam, memang. Tetapi, semakin hari, semua hal
pada diri Jingga yang pada awalnya terasa sangat mengganggu, malah berbalik membuatnya
menjadi nyaman. Bersama gadis kelinci energizer itulah pertama kalinya, dalam
usia yang ke-28 tahun, arsitek muda itu melakukan hal-hal gila. Berfoto box
dengan pose-pose yang super aneh. Menulis sesuatu di kunci gembok saat berada
di Namsan Tower. Saling lempar salju. Memakai hoodie couple. Hingga
memakai ring couple.
Dan saat mereka kembali bergabung bersama
rombongan Together Tour, yang tentunya juga pasti bertemu Yunjae, saat itu pula
Rayan merasa tak rela. Karena, benar saja, Yunjae sangat marah hingga membogem
pipinya mentah-mentah karena menyangka Rayan mendekati Jingga. Ya, pria komik
itu ternyata menyukai Jingga, yang mungkin akan membuat Jingga mati bahagia jika
mengetahuinya. Anehnya, Rayan benar-benar tak suka dan tak rela.
“Saya tahu dan paham Anda baru saja patah hati,
jadi apa yang Anda rasakan kepada Jingga itu hanya sementara. Apa yang Anda dan
Jingga alami selama beberapa hari ini, itu hanya momen.”
Perkataan menusuk dari Yunjae membuat
Rayan semakin bingung dengan perasaannya sendiri. Hingga ia bahkan menuruti permintan
pria Korea itu untuk menjauhi Jingga. Rayan sibuk dengan banyak dugaan yang mengisi
kepalanya hingga ia semakin tenggelam dalam kesalahpahaman pada Jingga.
“Berarti kita punya waktu lima menit.”
“Untuk?”
“Saying goodbye. Apa yang sudah terjadi beberapa
hari ini... mari kita tinggalkan di Seoul.”
“Kenapa?”
“Aku sedang patah hati, dan kamu datang pada saat
yang tidak tepat. Perasaan apa pun yang pernah kita miliki, itu cuma... yah, momen.
Aku terbawa suasana. Kita cuma harus kembali ke Jakarta, berpisah, lalu semua
pasti kembali normal. Anggap aja kita baru bermimpi.”
Namun, semakin ia mencoba, semakin sulit
baginya untuk menghindari gadis yang telah mengisi beberapa harinya dengan
keceriaan itu. Benarkah Jingga sekadar pelarian atas patah hatinya? Tapi, kenapa
harus serumit ini? Mungkinkah ia memang telah jatuh cinta pada Jingga? Namun,
tak mungkin ia jatuh cinta pada gadis menyebalkan yang bahkan baru dikenalnya
selama beberapa hari.
“Man, ada orang yang bisa jatuh cinta pada
pandangan pertama. Kenapa nggak dalam 8 hari.”
Perjalan itu berakhir. Rayan dan
Jingga melalui waktu tiga bulan yang terasa sangat menyiksa. Hingga akhirnya,
mereka berdua bertemu tanpa sengaja di dekat sungai Cheonggye. Di Korea. Inikah
yang dinamakan kebetulan?
Akhirnyaaa. Aku baca juga novel Orizuka
yang ini :3 Seperti yang sudah-sudah, novel Orizuka menurut aku selalu jadi recomended
book! Alur yang menarik. Gaya bahasa dan permainan kata yang tidak membosankan.
Four thumbs up pokoknya :V
Komentar
Posting Komentar